TAHAP 1: BERTEORI (deduktif)
Peneliti berteori terhadap persoalan yang sedang dihadapi. Misal: peneliti melihat pertumbuhan jumlah kaki lima (ini dilihat sebagai suatu gejala masalah pengangguran yang kemudian akan menelusuri berbagai literatur yang ada, terutama teori sosial dan ekonomi, kemudian mulai menjelaskan (berteori) mengenai kaki lima tersebut)
TAHAP 2: BERHIPOTESIS
Peneliti diarahkan oleh produk berpikir deduktif untuk memberi jawaban logis terhadap apa yang sedang menjadi pusat perhatian dalam penelitian, dan akhirnya produk berpikir deduktif menjadi jawaban sementara terhadap apa yang dipertanyakan dalam penelitian dan menjadi perhatian itu. Jawaban tersebut dinamakan hipotesis.
Peneliti diarahkan oleh produk berpikir deduktif untuk memberi jawaban logis terhadap apa yang sedang menjadi pusat perhatian dalam penelitian, dan akhirnya produk berpikir deduktif menjadi jawaban sementara terhadap apa yang dipertanyakan dalam penelitian dan menjadi perhatian itu. Jawaban tersebut dinamakan hipotesis.
Hipotesis bukan jawaban final penelitian, akan tetapi merupakan jawaban sementara tentang hubungan antara gejala-gejala yang menjadi permasalahan dalam proses penelitian.
Hipotesis diajukan dalam bentuk dugaan kerja atau dugaan teoretis yang merupakan dasar dalam menjelaskan kemungkinan adanya hubungan tersebut.
TAHAP 3: PENYEDIAAN PERANGKAT PENELITIAN
Berupa : Metode Penelitian, yaitu sebuah proses yang terdiri dari:
Berupa : Metode Penelitian, yaitu sebuah proses yang terdiri dari:
- rangkaian tata cara pengumpulan data,
- diteruskan dengan merekam data di lapangan (hipotesisi diadili)
- Penerimaan atau penolakan hipotesis. Hipotesis penelitian diterima berarti fakta “menolak” hipotesis, sedang apabila “diterima” berarti sebaliknya.
TAHAP 4: PROSES ANALISIS INDUKTIF