SELAMAT DATANG DI WEBBLOG SERBA-SERBI INDONESIA TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG
PayPal.Me/Techerbandung.

Senin, 11 Juli 2011

KONVENSI NASIONAL PENDIDIKAN IPS DISELENGGARAKAN FPIPS UPI

Ditulis oleh Dewi Turgarini,S.S. MM.Par Rabu, 22 Juni 2011 - 18:07:13 WIB- 160 Kali Baca


Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) akan menggelar Konvensi Nasional Pendidikan IPS (KONASPIPSI) pada 13-14 Juli 2011.  Kegiatan ini akan dilaksanakan di Isola Resort Hotel di Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudi 229 Bandung 40154. Tema kegiatan konvensi ini adalah “Peranan Ilmu-Ilmu Sosial dalam Pendidikan IPS untuk  Membangun Karakter Bangsa.”
Latar belakang dilaksanakannya konvensi ini karena adanya persoalan budaya dan karakter bangsa, saat ini telah menjadi sorotan tajam masyarakat. Tindakan Korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, kerusakan fasilitas umum,perkelahian massa, pola hidup yang makin konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan tindakan radikal dari sekelompok orang yang mengatas namakan agama tertentu telah menjadi topik pembahasan hangat di media massa.
Berbagai alternatif penyelesaian telah didiskusikan, diseminarkan dan diajukan ke berbagai pihak terkait. Kalau dicermati, ternyata dari sekian rekomendasi, solusi yang banyak diajukan untuk mengurangi masalah budaya dan karakter bangsa tersebut itu adalah pendidikan. Oleh karena itu, saat ini muncul berbagai gagasan untuk segera disosialisasikan dan diimplementasikan, yaitu penataan ulang pendidikan karakter Bangsa. Bahkan pusat kurikulum kemendiknas telah pula memberikan rekomendasi 18 nilai terindetifikasi untuk pengembangan budaya dan pendidikan karakter yang harus diakomodasi dalam proses pendidikan, yaitu : rasa ingin tahu, religius, tanggung jawab, semangat kebangsaan, peduli sosial, peduli lingkungan, disiplin jujur, toleransi, kerja keras, kreatif, mandiri dan demokratis.
Pendidikan diharapkan dapat menjadi terapi alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan sejatinya diharapkan dapat membangun generasi bangsa kearah yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda ke arah yang lebih baik. Berbagai penyebab ketimpangan budaya dan melemahnya karakter bangsa harus dapat diidentifikasi dan dicari solusi terbaik secara komprehensif. Ketimpangan budaya dan melemahnya karakter bangsa, apabila terus menerus dibiarkan akan menyebabkan persoalannya semakin kompleks. Pendidikan yang sejati, tidak sekedar berposisi sebagai transfer of knowledge, melainkan yang lebih penting adalah transfer of values. Transfer values itulah yang sebenarnya merupakan inti pendidikan karakter.
Konvensi Nasional Pendidikan ( KONASPI ) VI di Denpasar Bali merekomendasikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan eksistensi LPTK, dan peningkatan mutu pendidikan dalam sistem pendidikan nasioanal. LPTK, merupakan lembaga pendidikan tinggi yang secara nasional mengemban amanat untuk mempersiapkan calon pendidik profesional, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan untuk semua. Peran LPTK sangat strategis, sebab harus dapat melahirkan calon guru profesional.
Guru profesional sejatinya dapat mengembangkan karakter peserta didik. Berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen, posisi guru adalah sebagai pengajar, pendidik, pembimbing, pelatih dan peneliti. Dalam proses pendidikan, sangat diyakini bahwa karakter bangsa dapat dibentuk melalui proses pendidikan. Karakter peseta didik aka berkembang dengan positif, manakala ditunjang oleh guru yang berkarakter pula. Karakter, mungkin tidak melahirkan tetapi harus dibentuk melalui pembiasaan secara bertahap dan melibatkan semua stake holders pendidikan.
Atas dasar pemikiran tersebut, dipandang perlu adanya konvensi nasional pendidikan IPS. Konvensi Nasional pendidikan IPS, diharapkan dapat menjadi ajang pengukuhan IPS sebagai rumpun pendidikan disiplin ilmu sosial, baik dalam kajian ontologi, epistemologi, maupun aksiologi. Secara ontologi, dari KONASPIPSI ini diharapkan terimformasikan teori baru sebagai produk pengkajian dan pengalaman para pakar ilmu-ilmu sosial. Secara epistemologi,diharapkan terimformasikannya model dan strategi pendidikan IPS yang sesuai dengan perkembangan ilmu, masyarakat, dan teknologi serta secara aksiologi diharapkan terformulasinya nilai guna IPS untuk dapat memberi terapi alternatif terhadap berbagai persoalan bangsa, termasuk didalamnya pengembangan budaya dan karakter anak bangsa. Setiap satuan pendidikan sebenarnya hampir pasti akan melakukan pendidikan karakter, kalaupun sekarang ramai dibicarakan, berarti yang lebih penting saat ini adalah melekukan penguatan secara konprehensif melalui semua stakeholders satuan pendidikan.
Tujuan kegiatan ini yaitu pertama menghasilkan rekomendasi akademik yang berkait dengan peranan ilmu-ilmu sosial dalam memberikan solusi terhadap pendidikan karakter bangsa. Kedua menghasilkan rekomendasi institusional yang berkaitan dengan strategi pengembangan kelembagaan ilmu-ilmu sosial di LPTK.
Sub tema yang diangkat dalam konvensi ini  adalah 1)    Perspektif kebijakan pembangunan Karakter bangsa. 2)    Pembangunan Demokrasi dan Karakter Bangsa antara harapan dan kenyataan. 3)    Kontribusi Ilmu Sosial dalam Pembangunan Karakter Bangsa. 4)    Inovasi Pembelajaran PIPS dalam Membangun Karakter Peserta Didik. 5)    Meniti Kemandirian Modal Sosial dalam Membangun Etos Kerja Masyarakat.
Para nara sumber yang hadir pada konvensi ini adalah Prof. Dr. Imam Prasojo ( Sosiologi UI ), Prof. Dr. Fasli Jalal        ( Wakil Mentri Pendidikan RI ),  Prof. Dr. Karim Suryadi ( Dekan FPIPS UPI ), Prof. Dr. Said Hamid Hasan, MA. ( Pascasarjana UPI ), Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, MS ( Ketua Prodi I Pascasarjana UPI ), Prof. Dr. Dadang Supardan ( FPIPS UPI ), dan para pimpinan Fakultas ( FPIPS, FISE dan FIS ).
Para peserta kegiatan ini adalah staf pengajar/dosen yang tergabung dalam FPIPS, FIS, FISE dan jurusan atau program studi Pendidikan IPS FKIP se-Indonesia. Kemudian Pusat Kurikulum dan Pusat Perbukuan, P4TK IPS, peminat dan pemerhati pendidikan IPS serta guru-guru IPS (SMP/ MTS dan SMA/SMK/MA).
Bagi para peminat yang hendak bergabung dalam konvensi ini maka peserta umum atau dosen dikenai biaya pendaftaran Rp. 500.000,-.  Sedangkan bagi peserta mahasiswa S1/S2/S3 dan guru dikenai biaya Rp. 250.000,-, biaya tersebut sudah termasuk pendaftaran seminar dan konvensi, konsumsi.  Sedangkan para peserta yang sudah mengirimkan makalah untuk prosdiding dikenakan biaya Rp. 200.000,-.  Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer pada BNI 46 Cabang UPI a.n Bagja Waluya, No. Rekening 0022372123.
Sedangkan bagi peserta luar kota, tersedia fasilitas hotel/penginapan di sekitar kampus UPI dengan sebagai berikut :
1. Isola Resort Hotel
Hotel ini terletak di dalam kampus UPI dengan no telephone 022-2001978.  Harga kamar deluxe Rp. 400.000,- nett dan standard Rp. 300.000,- nett.
2. Hotel Ponty
Alamat hotel ini di Jalan Dr. Setiabudi No. 276 Bandung dengan no telephone 022-2018788.  Harga kamar deluxe Rp. 300.000,- nett dan standard Rp. 260.000,- nett.
3. Hotel Setiabudi Indah
Alamat hotel ini di Jalan Dr. Setiabudi No. 266 Bandung dengan no telephone 022-2016719.  Harga kamar deluxe Rp. 388.000,- nett dan standard Rp. 333.000,- nett.
4. Hotel Telagasari
Alamat hotel ini di Jalan Dr. Setiabudi No. 269-275 Bandung dengan no telephone 022-2012632.  Harga kamar deluxe Rp. 525.000,- nett dan standard Rp. 280.000,- nett.
5. Hotel Casa de la dera
Alamat hotel ini di Jalan Dr. Setiabudi No. 262 Bandung  dengan no telephone 022-2007602.  Harga kamar deluxe Rp. 240.000,- nett dan standard Rp. 180.000,- nett.
Apabila ingin melakukan konfirmasi dapat menghubungi Dr. Mamat Ruhimat, M.Pd (08122146415), Dr. Prayoga Bestari (08122067269), atau Bagja Waluya, S.Pd (081322326980).

DAFTAR SEMUA POSTINGAN

free counters