SELAMAT DATANG DI WEBBLOG SERBA-SERBI INDONESIA TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG
PayPal.Me/Techerbandung.

Senin, 06 Juni 2011

Konsep dasar mengenai filsafat ilmu , Manfaat mempelajari filsafat ilmu

Konsep dasar mengenai filsafat ilmu adalah :
1.         Empirisme; Yang berarti pengalaman (empeiria), dimana pengetahuan manusia diperoleh dari pengalaman inderawi.
2.   Rasionalisme; Tanpa menolak besarnya manfaat pengalaman indera dalam kehidupan manusia, namun persepsi inderawi hanya digunakan untuk merangsang kerja akal. Jadi akal berada diatas pengalaman inderawi dan menekankan pada metode deduktif.
3.  Positivisme;Merupakan sistesis dari empirisme dan rasionalisme. Dengan mengambil titik tolak dari empirisme, namun harus dipertajam dengan eksperimen, yang mampu secara objektif menentukan validitas dan reliabilitas pengetahuan.
4.    Intuisionisme. Intuisi tidak sama dengan perasaan, namun merupakan hasil evolusi pemahaman yang tinggi yang hanya dimiliki manusia. Kemampuan ini yang dapat memahami kebenaran yang utuh, yang tetap dan unik.
Manfaat mempelajari filsafat ilmu, antara lain:
a.      Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalammengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik
b.  Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
c.     Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya.
d.    Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat membendung egoisme dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan diri sendiri).
e.     Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis,  hingga kita tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran.
f.     Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.
g.    Filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebas. Filsafat bukan hanya sekedarmendobrak pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang penuh dengan berbagaimitos dan mite, melainkan juga merenggut manusia keluar dari penjara itu.Filsafat ilmu membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis dan dogma.
h.    Filsafat ilmu membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan yang ilmiah dengan yang tidak ilmiah.
i.     Filsafat ilmu memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang ditekuni.
j.     Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
k.    Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika,  rasio,pengalaman, dan agama dalam usaha mereka dalam pemenuhan kebutuhannya

METODE ILMIAH

Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.
Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalam Metode ilmiah bekerja. seperti di bawah ini.
Kriteria
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipolesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi
Langkah-langkah
1. Memilih dan mendefinisikan masalah.
2. Survei terhadap data yang tersedia.
3. Memformulasikan hipotesa.
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5. Mengumpulkan data primair.
6. Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7. Membual generalisasi dan kesimpulan.
8. Membuat Laporan
KRITERIA METODE IMIAH
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan fakta.
2. Bebas dari prasangka (bias)
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa.
4. Menggunakan hipotesa
5. Menggunakah ukuran objektif.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi.
6.1. Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
6.2. Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
6.3. Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
6.4. Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
6.5. Menggunakan Ukuran Obyektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
6.6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi

Fenomenologi, Etnografi, Simbolik, Studi kasus


Fenomenologi
Fenomenologi mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari atau menemukan makna dari hal hal yang mendasar dari pengalaman hidup tertentu. Pene3litioan ini dilakukan dengan cara wawncara mendalam yang lama dengan partisipan. Isi wawancara diarahkan pada pemahaman sikap informan terhadap pengal;aman hidupnya sehari-hari. Hasil npenelitian diharapkan dapat meninghklatkan pemahaman para pembaca tentang penghayatan dan kehidupan orang lain.
Secara ringkas bahwa pendekatan ini bertujuan memperoleh interpretasi terhadap pemehaman manusia (subjek) atas fenomena yang tampak dan makna dibalik yang tampak, yang muncul dalam kesadaran manusia, untuk dapat mengetahui aspek subyektif tindakan orang dalam kehidupan sehari-hari kita harus masuk kedalam dunia kesadaran (konseptual) subyek yang diteliti.
  Etnografi
Etnografi mendesktipsikan budaya, kelompok social atau system. Biasanya studi etnografik akan berpusat pada pola- pola kegiatan, bahasa, kepercayaan, ritual dan cara- cara hidup. Proses penelitian etnografik biasanya dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang lama, berbentuk observasi dan wawancara secara alamiah dengan para informan dalam berbagai kesempatan kegiatan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen. Hasilnya akan berupa komprehensif, yaitu naratif deskriptif bersifat menyeluruh disertai penafsiran yang mengintegrasikan seluruh aspek kehidupan dan menggambarkan kompleksitas keadaan situasi yang diteliti.
Ethnografi adalah kegiatan penelitian untuk memahami cara orang-orang berinteraksi dengan bekerjasama melalui fenomena teramati dalam kehidupan sehari-hari kelompok sosial dan kultural. Atau mengambarkan, menguraikan dan menafsirkan kelompok sosial dan kultural.
 
Simbolik
Pengamatan berperanserta, (wawancara) sejarah hidup, dan metode historis (analisis dokumen) unggul dalam arti bahwa metode-metode tersebut memungkinkan peneliti memadukan simbol dan interaksi, mengambil peran pihak yang diamati, memasuki dunia sosial subyek penelitian, merekam berbagai situasi perilaku, mengungkapkan perubahan dan proses , dan membuat konsep-konsep yang lebih terarah.

Studi kasus
Studi kasus merupakan salah satu strategi penelitian untuk mengembangkan analisis mendalam dengan pokok masalah “apa/apakah”, “bagaimana” atau mengapa” tentang satu kasus atau kasus majemuk dari pehenomena kontemporer dengan pendekatan/metode penelitian kualitatif.
Studi kasus merupakan suatu penelitian yang diarahkan untuk mennghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kesimpulan dari penelitian studi kasus hanya berlaku untuk kasus tersebut. Kasus dapat satu orang, satu kelas, satu sekolah, dan lain- lain. Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumenter.

Penelian tindakan
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan social termasuk pendidikan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan tindakan mereka dalam melaksnakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi praktek tindaknnya itu.

10 Macam Linkage Proposisi


Proposisi adalah pernyataan-pernyataan tentang hubungan yang terdapat pada dua term. Suatu proposisi mempunyai tiga bagian yaitu : subjek, predikat dan pernyataan hubungan antara subjek dan predikat
              10 Macam Linkage Proposisi
§  Proposisi Restriktit adalah proposisi yang subjeknya berupa term umum terbatas pada bagian tertentu dari eksistensinya (lingkungannya) contoh : kursi yang kamu duduki terbuat dari kayu jati. Dalam kalimat tersebut hanya merupakan keterangan.
§  Proposisi Eplikatif adalah proposisi yang subjeknya berupa term umum ditegaskan dengan penjelasannya. Contohnya : semua manusia pasti akan mati. Nampak bahwa terdapat dua penuturan
§  Proposisi Kopulatif adalah proposisi yang didalamnya terdapat sejumlah subjek atau predikat dan dihubungkan dengan kata dan atau baik atau tidak. Contoh : Ani dan Ina pergi
§  Proposisi Adversative adalah prpposisi yang jumlah subyeknya atau predikatnya dihubungkan dengan kata tetapi. Contoh : Dia seorang Pengusaha tetapi bukan seorang ahli ekonomi
§  Proposisi Ekslusif adalah proposisi yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata hanya. Contoh : Pak Ridwan hanya seorang Dokter.
§  Proposisi Ekseptif adalah proposisi yang subjeknya diterangkan dengan kata kecuali. Contoh : Semua mahluk hidup kecuali manusia mempunyai akal.
§  Proposisi Kompratif adalah proposisi yang predikatnya dibenarkan (disangkal) terdapat dalam satu subjek dalam taraf lebih besar atau lebih kecil dari yang lain. Contoh : Orang tua lebih bijaksana dari pada anak
§  Proposisi Disjungtif adalah yang dua bagiannya dihubungkan dengan kata apabila, jika tidak dan sebagainya. Contoh : Saya tidak akan datang jikalau kamu tidak akan datang.
§  Proposisi Relatif adalah proposisi yang dua bagiannya dihubungkan dengan kata dimana dan disitu. Contoh : Dimana ada kamu disitu tempatku sangat berarti.
§  Proposisi Konjungtif adalah proposisi yang menyangkut dua predikat secara bersama dapat benar diterapkan pada subjek yang sama dalam waktu yang bersamaan. Contoh : Saudara tidak akan dapat dibumi dan dilangit.

DAFTAR SEMUA POSTINGAN

free counters