SELAMAT DATANG DI WEBBLOG SERBA-SERBI INDONESIA TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG
PayPal.Me/Techerbandung.

Rabu, 23 November 2011

1. Berkaitan dengan pernyataan bahwa belajar merupakan proses psikologis yang dijalani seseorang dalam kontek social tertentu penulis setuju dengan alasan :Terhadap pernyataan “ komunikasi yang berlangsung antara anak dan orang tua di rumah akan berpengaruh terhadap kualitas interaksi antara murid dan guru disekolah” penulis setuju dengan alasan :

1.      Berkaitan dengan pernyataan bahwa belajar merupakan proses psikologis yang dijalani seseorang dalam kontek social tertentu  penulis setuju dengan alasan :
a.       Proses belajar-mengajar dipengaruhi nilai-nilai inti, keyakinan, sikap, gaya kognitif, dan pola komunikasi dan bahasa dominan dalam suatu kebudayaan. Pendidikan adalah upaya membekali anak dengan ilmu dan iman agar ia mampu menghadapi dan menjalani kehidupannya dengan baik, serta mampu mengatasi permasalahannya secara mandiri. Bekal itu diperlukan karena orang tua tidak mungkin mendampingi anak terus menerus, melindungi dan membantunya dari berbagai keadaan dan kesulitan yang dihadapinya. Anak tidak akan selamanya menjadi anak. Dia akan berkembang menjadi manusia dewasa. Kalau perkembangan fisiknya secara umum berjalan sesuai dengan pertambahan umurnya, maka kemampuan kecerdasan dan perkembangan emosi serta proses adaptasi atau penyesuaian diri dan ketakwaannya sangat memerlukan asuhan dan pendidikan untuk bisa berkembang optimal. Melalui bekal pendidikan dan proses perkembangan yang dialaminya selama mendapatkan asuhan dari lingkungannya, diharapkan anak akan mampu menyongsong dan menjalani masa depannya dengan baik.

Bagaimana kontribusi hukum dan politik dalam pembelajaran IPS

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur  penulis   panjatkan kehadirat  Allah SWT  yang telah  memberikan  rahmat  dan karunia-Nya, sehingga   kami dapat  menyelesaikan penyusunan makalah ini  tepat pada waktunya.
                Dalam  makalah ini dibahas mengenai kontribusi politik dan hokum dalam pembelajaran IPS  serta pembahasan tentang  hukum sebagai alat dan cermin perubahan masyarakat.
                Saya menyadari  bahwa  dalam  penyusunan makalah  ini  masih banyak  kekurangan  karena  terbatasnya   kemampuan  dan  pengetahuan  yang kami  miliki.  Walaupun  demikian  semoga  makalah  ini bermanfaat serta dapat  menambah  wawasan kita semua.
                Dalam  penyususnan makalah  ini, kami  mengucapkan   terima kasih   kepada semua   pihak  yang telah   memberikan   dorongan  dan bantuannya sehingga  kami dapat   menyelesaikan   makalah ini.

                                                                                                Bandung, 8 November 2011                                                                                                      
Penyusun

KONSEP KONSEP ILMU HUKUM DALAM PEMBANGUNAN (PROF.DR.MUHCHTAR KUSUMA ATMADJA,SH,LL,M)





BAB I
Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pengembangan Nasional
Pendahuluan
Tanda-tanda mulai tumbuhnya pengakuan tentang pentingnya fungsi hukum dalam pembangunan terlihat dari sikap masyarakat yang lesu (malaise) atau kurang percaya akan hukum dan gunanya dalam masyarakat ini mungkin kedengarannya paradoxal sekali di puncak malaise dan ketidak percayaan mengenasi guna bahkan adanya hukum di masyarakat kita.
Keadaan seperti di atas bahwa orang di satu pihak, acuh tak acuh atau hilang kepercayaan terhadap hukum, tetapi di lain pihak memiliki kepercayaan yang hebat terhadap kekuatan yang seakan akan megisreligius dari pada hukum mencirikan cara berpikir kita umumnya tentang hukum. Kedua anggapan yang sangat bertlawanan tentang hukum sama-sama kurang tepat.
Kesemuanya ini memaksa kita untuk  memahami fungsi hukum dalam masyarakat ini dengan lebih wajar dengan mencoba meneliti arti dari fungsi hukum itu secara rasional.

Menurut Eimile Durkheim,teori-teori yang termasuk ke dalam definisi sosial, fakta sosial dan perilaku sosial.,Bagaimana kritisasi anda terhadap pembangunan di Indonesia setelah 66 tahun merdeka berdasarkan ketiga model di atas.Menurut Heestermann (1973:111) bahwa, …successful modernity does not mean the supersession of tradition or the superimposition on it of a different order.



1.      Menurut Eimile Durkheim dalam bukunya The Rules of Sociological Method (1964:64) bahwa fakta sosial adalah: (1) A social fact is normal, in relation to a given social type at a given phase of its development, when it is present in the evarege society of that species at the corresponding phase of its evolution; (2) One can verify the results of the preceding method by showing that the generality of the phenomenon is bound up wih the general conditions of collective life of the social type considered; (3) This verification is necessary when the fact in question occurs in a social species which has not yet reached the full course of its evolution.

a.      Apa maksud pendapat tersebut di atas!
Durkheim menekankan bahwa tugas sosiologi adalah mempelajari apa yang dia sebut fakta-fakta sosial. Ia membayangkan fakta sosial sebagai kekuatan (forces) dan struktur yang berskala eksternal dan memaksa individu. Pendapat di atas bukan berupa definisi fakta sosial melainkan berupa gambaran dari normal tidaknya suatu fakta sosial dan metode untuk menguji kenormalan itu. Disebutkan bahwa untuk menguji kenormalan suatu fakta sosial perlu dipertimbangkan berdasarkan taraf perkembangan (evolusi) dari masyarakat tempat fakta sosial tersebut berada dan seberapa jauh fakta tersebut dianggap umum (dapat digeneralisasi) di masyarakat tersebut. Pendapat di atas bukan berupa definisi fakta sosial melainkan berupa gambaran dari normal tidaknya suatu fakta sosial dan metode untuk menguji kenormalan itu. Disebutkan bahwa untuk menguji kenormalan suatu fakta sosial perlu dipertimbangkan berdasarkan taraf perkembangan (evolusi) dari masyarakat tempat fakta sosial tersebut berada dan seberapa jauh fakta tersebut dianggap umum (dapat digeneralisasi) di masyarakat tersebut.
b.      Apa perbedaan teori struktural dengan teori fungsional.

1. Clifford Geertz dan Agama Jawa (Abangan, Santri dan Priyayi)


Clifford Geertz adalah penulis buku legendaris The Religion of Java, yang populer sekaligus penting bagi diskusi tentang agama di Indonesia, khususnya di Jawa. Pandangan Geertz yang mengungkapkan tentang adanya trikotomi--abangan, santri dan priyayi--di dalam masyarakat Jawa, ternyata telah mempengaruhi banyak orang dalam melakukan analisis baik tentang hubungan antara agama dan budaya, ataupun hubungan antara agama dan politik. Dalam diskursus interaksi antara agama, khususnya Islam, dan budaya di Jawa, pandangan Geertz telah mengilhami banyak orang untuk melihat lebih mendalam tentang interrelasi antara keduanya. Keterpengaruhan itu bisa dilihat dari beberapa pandangan yang mencoba menerapkan kerangka berfikir Geertz ataupun mereka yang ingin melakukan kritik terhadap wacana Geertz
Clifford Geertz dilahirkan di San Francisco, California, Amerika Serikat pada tanggal 23 Agustus 1926. Dia merupakan ahli antropologi budaya yang beberapa kali melakukan penelitian lapangan di Indonesia dan Maroko. Dia menulis esai tentang ilmu-ilmu sosial serta merupakan pelopor pendekatan “interpretif” dalam bidang antropologi.

Postmodernisme

Postmodernisme secaraharfiahberarti 'setelah modernis gerakan'. Sementara "modern" itusendirimerujukpadasesuatu "yang berhubungandenganmasakini", gerakan modernisme danpostmodernismereaksiberikutdidefinisikanolehseperangkatperspektif. Digunakandalam teorikritis untukmerujukpadasuatutitiktolakuntuk karya sastra, drama, arsitektur, sinema, jurnalisme dan desain, serta dalampemasarandanbisnisdandalampenafsiransejarah, hukum, budaya dan agama di akhir 20 danawalabad 21.
Postmodernisme  adalah sebuah estetika, sastra, politik atau filsafats osial, yang merupakan dasar dari upaya untuk menggambarkan suatukondisi, atau suatukeadaan, atau sesuatu yang berkaitan dengan perubahan pada lembaga-lembagadan kondisi-kondisi (seperti dalam Giddens, 1990) sebagai postmodernitas. Dengan kata lain, postmodernisme adalah "fenomena budaya dan intelektual", terutama sejak tahun 1920-an 'gerakan-gerakan baru dalam seni, sementara postmodernitas berfokus pada social dan politik outworkings dan inovasi  global, terutama sejak tahun 1960-an di Barat.
The Compact Oxford Dictionary Inggrismengacupadapostmodernismesebagai

ANALISIS PANDANGAN/PENDAPAT CLIFFORD GERTZ, CORNELIS VAN VOLLENHOVEN DAN ABRAHAM MASLOW





1. Clifford Geertz Tentang Agama Jawa (Abangan, Santri, Priyayi)

Clifford Geertz adalah penulis buku legendaris The Religion of Java, yang populer sekaligus penting bagi diskusi tentang agama di Indonesia, khususnya di Jawa. Pandangan Geertz yang mengungkapkan tentang adanya trikotomi--abangan, santri dan priyayi--di dalam masyarakat Jawa, ternyata telah mempengaruhi banyak orang dalam melakukan analisis baik tentang hubungan antara agama dan budaya, ataupun hubungan antara agama dan politik. Dalam diskursus interaksi antara agama, khususnya Islam, dan budaya di Jawa, pandangan Geertz telah mengilhami banyak orang untuk melihat lebih mendalam tentang interrelasi antara keduanya. Keterpengaruhan itu bisa dilihat dari beberapa pandangan yang mencoba menerapkan kerangka berfikir Geertz ataupun mereka yang ingin melakukan kritik terhadap wacana Geertz.

SOSIO ANTROPOLOGI PENDIDIKAN




Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa.
Potret Auguste Comte.

Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.

Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya.

Tiga tahapan itu adalah :

PANDANGAN ISLAM TERHADAP DEMOKRASI



Perdebatan Islam dan Demokrasi
            Hubungan antara Islam dan demokrasi atau dengan kata lain, potensi demokrasi Islam sebagai sebuah agama, budaya dan peradaban masih menjadi isu yang sangat kontroversial. Salah satu sisi perdebatan adalah adanya pembedaan yang seringkali dibuat menyangkut nilai-nilai disatu sisi dan teknik pada lain sisi. Teknik-teknik dinyatakan bersifat netral dari sudut pandang agama dan moral yang berarti pula bisa di ambil dan diadopsi dari masyarakat Barat dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Islam yang utuh dan tidak diselewengkan. Kenyataan yang melahirkan sikap moderasi, suatu sikap yang dilahirkan dari asumsi bahwa tidak semua ajaran dalam demokrasi bertentangan secara diametral melainkan ada kesejalanan dengan Islam dalam pelaksanaan yang bersifat teknis.
Selain persoalan tersebut, yang tak kalah kontroversialnya adalah persoalan perlunya suatu otoritas politik untuk menerapkan seperangkat hukum agama (Islam), suatu yang sangat ditentang dalam demokrasi. Alasannya tidak boleh ada dominasi politik tertentu dalam demokrasi, melainkan dalam demokrasi tersebut haruslah mencerminkan kepentingan seluruh komunitas. Sesuatu yang senyatanya mencerminkan paradoksial-paradoksial. Oleh karenanya dapat dilihat bahwa teori dan praktek selalu tak pernah sejalan. Salah satu contohnya adalah asumsi suara mayoritas dalam pengambilan keputusan. Kenyataan bahwa tidak semua pandangan mayoritas dijadikan keputusan dan hampir semua pandangan mayoritas tertolak dalam pengambilan keputusan.

PSIKOLOGI DAN KURIKULUM ILMU SOSIAL


Sebagai ilmu dan profesi berkaitan dengan studi tentang perilaku manusia, psikologi jembatan ilmu-ilmu alam dan sosial. Isi psikologi dapat berkontribusi untuk tujuan pendidikan K-12 studi Sosial dalam sejumlah cara: dalam pengembangan pengetahuan diri; dalam memahami perilaku lainnya baik secara individu maupun dalam konteks sosiocutiral, dalam ecquisition keterampilan studi dan dalam pemahaman dan persiapan untuk berbagai peran yang dimainkan oleh individu (misalnya keluarga, orang tua, jenis kelamin, etnis, kelas dan carier tersebut). Selain presentasi kepada isi attems disiplin psikologi untuk mendorong terbuat dari thingking berpikir kritis ketergantungan pada metode tujuan penyelidikan demikian,. Teori-teori psikologis dan pernyataan terbuka untuk pertanyaan dan modifikasi s dalam terang informasi baru, sehingga adalah mahasiswa psicology enchourraged untuk mengevaluasi teori-teori dan keyakinan mereka dalam terang informasi baru, sehingga adalah mahasiswa psikologi didorong untuk mengevaluasi teori-teori dan keyakinan mereka dalam terang informasi yang obyektif.

DAFTAR SEMUA POSTINGAN

free counters