1.
Menurut Eimile
Durkheim dalam bukunya The Rules of
Sociological Method (1964:64) bahwa fakta sosial adalah: (1) A social fact is normal, in relation to a
given social type at a given phase of its development, when it is present in
the evarege society of that species at the corresponding phase of its
evolution; (2) One can verify the results of the preceding method by showing
that the generality of the phenomenon is bound up wih the general conditions of
collective life of the social type considered; (3) This verification is
necessary when the fact in question occurs in a social species which has not
yet reached the full course of its evolution.
a.
Apa maksud
pendapat tersebut di atas!
Durkheim menekankan bahwa tugas
sosiologi adalah mempelajari apa yang dia sebut fakta-fakta sosial. Ia
membayangkan fakta sosial sebagai kekuatan (forces) dan struktur yang berskala
eksternal dan memaksa individu. Pendapat di atas
bukan berupa definisi fakta sosial melainkan berupa gambaran dari normal
tidaknya suatu fakta sosial dan metode untuk menguji kenormalan itu. Disebutkan
bahwa untuk menguji kenormalan suatu fakta sosial perlu dipertimbangkan
berdasarkan taraf perkembangan (evolusi) dari masyarakat tempat fakta sosial
tersebut berada dan seberapa jauh fakta tersebut dianggap umum (dapat
digeneralisasi) di masyarakat tersebut. Pendapat di atas bukan berupa definisi
fakta sosial melainkan berupa gambaran dari normal tidaknya suatu fakta sosial
dan metode untuk menguji kenormalan itu. Disebutkan bahwa untuk menguji
kenormalan suatu fakta sosial perlu dipertimbangkan berdasarkan taraf
perkembangan (evolusi) dari masyarakat tempat fakta sosial tersebut berada dan
seberapa jauh fakta tersebut dianggap umum (dapat digeneralisasi) di masyarakat
tersebut.
b.
Apa perbedaan
teori struktural dengan teori fungsional.
Teori
fungsional dan struktural adalah salah satu teori komunikasi yang masuk dalam
kelompok teori umum atau general theories (Littlejohn, 1999), ciri utama teori
ini adalah adanya kepercayaan pandangan tentang berfungsinya secara nyata
struktur yang berada di luar diri pengamat. Fungsionalisme struktural atau
lebih popular dengan ‘struktural fungsional’ merupakan hasil pengaruh yang
sangat kuat dari teori sistem umum di mana pendekatan fungsionalisme yang
diadopsi dari ilmu alam khususnya ilmu biologi, menekankan pengkajiannya
tentang cara-cara mengorganisasikan dan mempertahankan sistem. Dan pendekatan
strukturalisme yang berasal dari linguistik, menekankan pengkajiannya pada
hal-hal yang menyangkut pengorganisasian bahasa dan sistem sosial.
Fungsionalisme struktural
atau ‘analisa sistem’ pada prinsipnya berkisar pada beberapa konsep, namun yang paling penting adalah konsep fungsi dan konsep struktur. Perkataan fungsi digunakan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, menunjukkan kepada aktivitas dan dinamika manusia dalam mencapai tujuan hidupnya. Dilihat dari tujuan hidup, kegiatan manusia merupakan fungsi dan mempunyai fungsi. Secara kualitatif fungsi dilihat dari segi kegunaan dan manfaat seseorang, kelompok, organisasi atau asosiasi tertentu.
atau ‘analisa sistem’ pada prinsipnya berkisar pada beberapa konsep, namun yang paling penting adalah konsep fungsi dan konsep struktur. Perkataan fungsi digunakan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, menunjukkan kepada aktivitas dan dinamika manusia dalam mencapai tujuan hidupnya. Dilihat dari tujuan hidup, kegiatan manusia merupakan fungsi dan mempunyai fungsi. Secara kualitatif fungsi dilihat dari segi kegunaan dan manfaat seseorang, kelompok, organisasi atau asosiasi tertentu.
Fungsionalisme Durkheim ini tetap bertahan
dan dikembangkan lagi oleh dua orang ahli antropologi abad ke-20, yaitu
Bronislaw Malinowski dan A.R. Radcliffe-Brown. Malinowski dan Brown dipengaruhi
oleh ahli-ahli sosiologi yang melihat masyarakat sebagai organisme hidup, dan
keduanya menyumbangkan buah pikiran mereka tentang
hakikat, analisa fungsional yang dibangun di atas model organis. Di dalam batasannya tentang beberapa konsep dasar fungsionalisme dalam ilmu-ilmu sosial, pemahaman Radcliffe-Brown (1976:503-511) mengenai fungsionalisme struktural merupakan dasar bagi analisa fungsional kontemporer: Fungsi dari setiap kegiatan yang selalu berulang, seperti penghukuman kejahatan, atau upacara penguburan, adalah merupakan bagian yang dimainkannya dalam kehidupan sosial sebagai keseluruhan dan, karena itu merupakan sumbangan yang diberikannya bagi pemeliharaan kelangsungan struktural (Radcliffe-Brown(1976:505).
hakikat, analisa fungsional yang dibangun di atas model organis. Di dalam batasannya tentang beberapa konsep dasar fungsionalisme dalam ilmu-ilmu sosial, pemahaman Radcliffe-Brown (1976:503-511) mengenai fungsionalisme struktural merupakan dasar bagi analisa fungsional kontemporer: Fungsi dari setiap kegiatan yang selalu berulang, seperti penghukuman kejahatan, atau upacara penguburan, adalah merupakan bagian yang dimainkannya dalam kehidupan sosial sebagai keseluruhan dan, karena itu merupakan sumbangan yang diberikannya bagi pemeliharaan kelangsungan struktural (Radcliffe-Brown(1976:505).
c.
Jelaskan
teori-teori yang termasuk ke dalam definisi sosial, fakta sosial dan perilaku
sosial.
·
Definisi Sosial menurut Max Weber mengartikan sosiologi
sebagai studi tentang tindakan sosial antar hubungan sosial. Inti pemikirannya
mengenai tindakan yang penuh arti (verstehen).
Arti tersebut sesuai dengan pendirian kaum nominalis yang menyatakan bahwa
hanya individu yang real dan objektif, dan bahwa masyarakat hanyalah satu nama
yang menunjuk pada sekumpulan individu.
·
Fakta Sosial digunakan Durkheim untuk menjelaskan
tentang tingkat kematian akibat bunuh diri. Dengan memeriksa secara hati-hati
statistik bunuh diri dari polisi di beberapa distrik, Durkheim dapat
menunjukkan bahwa komunitas Katolik memiliki tingkat bunuh diri yang lebih
rendah dibanding Protestan dan ia menganggap hal tersebut berasal dari faktor
sosial bukannya faktor individu. Ia juga melihat orang yang tidak terintegrasi
dengan masyarakat tempat tinggalnya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
bunuh diri.
·
Perilaku sosial dilihat oleh Max Weber berlangsung dalam
interaksi antar manusia pada masyarakat. Konsep tindakan sosial digunakan untuk
mengamati bagaimana perilaku tertentu dimodifikasi dalam lingkungan tertentu.
Dampak dari perilaku sosial jelas terlihat dalam perkembangan norma dan
kebiasaan serta interaksi sehari-hari dalam masyarakat.
d.
Cari persamaan
dan perbedaan antara Teori Max Weber (dalam The
Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism, 1930); Robert Bellah (dalam Tokugawa Relegion) dengan Etika Islam
yang mendorong manusia untuk berkembang, karena landasan utamanya bukan bekerja
keras untuk material tetapi karena faktor etika agama.
Persamaannya:
Persamaannya
bahwa materi bukan semata-mata suatu pencapaian utama dalam motivasi kerja ,
melainkan sebagai suatu upaya untuk memenuhi tuntunan atau perintah dari agama yang
berlaku yang dianutnya.
Perbedaannya:
Weber pada agama Protestan, Bellah pada
agama-agama di Jepang, dan pendapat ketiga pada agama Islam.
Max
Weber lebih memusatkan perhatian pada Protestanisme terutama sebagai sebuah
sistem gagasan yang lain, yaitu sistem kapitalisme dan akhirnya terhadap sistem
gagasan yang lain yakni semangat kapitalisme dan akhirnya terhadap sistem
ekonomi kapitalis. Weber mencurahkan perhatian serupa terhadap agama dunia yang
lain, mempelajari bagaimana cara gagasan keagamaan itu merintangi perkembangan
kapitalisme dan masyarakatnya masing-masing. Di sini Weber di pandang lebih
banyak bekerja menurut tradisi Marxian ketimbang menentangnya. Karyanya tentang
agama bila diinterprestasikan menurut sudut pandang ini adalah semata merupakan
upaya untuk menunjukkan bahwa faktor material bukanlah satu-satunya faktor yang
dapat mempengaruhi gagasan, tetapi gagasan itu sendiri mempengaruhi struktur
material.
Bellah menjelaskan
bagaimana agama di periode Tokugawa (1600-1868) memantapkan fondasi bagi
ekonomi industri modern Jepang, dan menghilangkan dua miskonsepsi tentang
modernisasi Jepang: bahwa hal tersebut dimulai saat kedatangan Admiral Perry di
tahun 1868, dan
berkembang dengan cepat karena kepintaran orang Jepang dalam meniru.
Ditunjukkan bahwa doktrin Budhisme, Konfusianisme, dan Shinto mendukung bentuk
logika dan pemahaman yang dibutuhkan untuk perkembangan ekonomi. Jepang sekarang
telah menjadi negara adidaya dalam bidang ekonomi serta menjadi model bagi
beberapa negara barat.
Beberapa doktrin dalam Islam juga menganjurkan manusia
untuk bekerja keras, seperti tercermin dalam beberapa ayat dari Al Qur’an
maupun dari Al Hadits, diantaranya: “... dan apabila kamu telah selesai dengan
satu urusan segeralah kerjakan urusan lain karena ada kebaikan dibaliknya.”
“Beribadahlah seakan kamu akan mati besok dan bekerjalah seolah kamu akan hidup
selamanya.” “Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali
mereka mengubahnya sendiri.” Hal tersebut menjadi pegangan bagi umat manusia
yang menganut agama islam di seluruh dunia.
2.
Varian dalam
Teori Modernisasi ditunjukkan oleh beberapa model antara lain: (1) Model
struktural (Smelser, Rostow, David Apter dan Gisendat); (2) Model budaya (Max
Weber, Bellah dan Arnold Rose); (3) Teori Psikologi (David McClelland, Joseph
Kahl, dan Hages)
a.
Jelaskan inti
pemikiran-pemikiran tersebut di atas.dari setiap model.
Model Struktural:
Model
ini melihat bahwa modernisasi lebih diakibatkan faktor struktur sosial yang ada
di masyarakat. Seperti: Walt Rostow melihat dari sudut sistem ekonomi dengan
menunjukkan faktor-faktor yang dibutuhkan bagi suatu negara untuk mencapai
modernisasi; David Apter melihat sistem politik dan sejarah dari demokrasi,
meneliti kaitan antara demokrasi serta pemerintahan yang baik dan efisien
dengan modernisasi. Edmoned learce menyatakan bahwa struktur sosial merupakan
sesuatu yang akses pada tatanan obyektifitas yang kira—kira sama dengan
nyatanya kerangka manusia atau saling ketergantungan berbagai organ dalam
anatomi manusia.
Model Budaya:
Budaya
pada hakekatnya adalah suatu sistem simbolik atau konfigurasi sistem
perlambangan.Untuk dapat memahami suatu perangkat lambang budaya tertentu
,orang harus lebih dulu melihatnya dalam
kaitan dengan sistem keseluruhan tempat sistem kelembagaan itu, menjadi bagian
yang menjadi perhatiannya adalah pola-pola formal bagaimana unsur-unsur simbol
saling berkait secara logis untuk membentuk sistim keseluruhan. Faktor utama
adalah budaya, termasuk di dalamnya etika dalam agama, yang mendorong manusia
bekerja keras dalam mencapai modernisasi atau kemajuan dari suatu negara dari
yang primitif menuju ke modern.
Model Psikologi:
David
McClelland dalam bukunya The Achieving
Society (1967)
Mc Clelland terutama tertarik pada sejanis perubahan khusus, yakni perkembangan
ekonomi. Menurutnya, karena semangat kewiraswastaanlah yang mendorong
perkembangan ekonomi. Bahwa “Masyarakat yang tinggi tingkat kebutuhan untuk
berprestasi, umumnya akan menghasilkan wiraswastawan yang lebih bersemangat dan
selanjutnya menghasilkan perkembangan ekonomi yang lebih cepat. Dalam
perspektif psikologi menerangkan bahwa modernisasi tidak bisa dicapai sebelum
suatu bangsa memiliki motivasi berprestasi yang memadai dalam bentuk menghargai
inovasi, sukses, dan pasar bebas. Joseph Kahl mengemukakan pandangannya proses modernisasi di Amerika Latin dalam
buku Modernization, Exploitation and
Dependency (1977).
b.
Bagaimana kritisasi
anda terhadap pembangunan di Indonesia setelah 66 tahun merdeka berdasarkan
ketiga model di atas.
Pembangunan
di Indonesia setelah 66 tahun merdeka tidak sesuai dengan yang direncanakan (
zaman orde baru ada repelita atau rencana pembangunan lima tahun yang berhasil
pada 2 dekade awal namun gagal pada dekade selanjutnya, lalu diambil alih
pemerintah zaman reformasi. Yang susah payah mengendalikan Indonesia kearah
yang diharapkan karena factor sikap
mental Indonesia menurut Koentjaraningrat bersifat menghambat (meremehkan mutu,
budaya KKN, suka menerabas, tidak kuat berdisiplin secara murni dan konsekuen,
kurangnya percaya pada diri sendiri) dan
hutang yang dibebankan pemerintah orde baru ke generasi selanjutnya.
Kritisi terhadap Indonesia berdasarkan model struktural
agar system pemerintahan secara struktural mulai dari pranata sosial masyarakat
hingga struktur pemerintahan formal (DPR dan MPR, Presiden dan jajaran
kabinetnya, MK, BPK) melaksanakan amanat yang tertuang dalam UUD ‘45 ,
Pancasila, GBHN, serta bertindak sesuai hati nurani dan bekerja sebagai ibadah
dalam menjalankan fungsinya.
Kritisi
terhadap Indonesia berdasarkan model budaya agar
mengubah
pola pikir dari tradisional ke modern
atau modernisasi,
mengubah
struktur normatif khususnya tentang
nilai penghambat yaitu budaya KKN, suka menerabas tidak disiplin, dan nilai
pendorong yaitu motivasi berprestasi, beragama.
Kritisi
pada Indonesia berdasarkan model Psikologi yaitu agar bangsa Indonesia diberi
bimbingan, pelatihan, motivasi untuk berprestasi agar tahu cara meningkatkan
diri kearah yang lebih baik. Caranya dengan Menentukan standar motivasi yang
tinggi, metode pemberian dorongan dan hubungan yang hangat dalam sosialisasi
c.
3.
Menurut
Heestermann (1973:111) bahwa, …successful
modernity does not mean the supersession of tradition or the superimposition on
it of a different order.
a.
Jelaskan maksud
pendapat tersebut di atas!
Modernitas sukses tidak berarti tahapan yang baik dari adat-istiadat atau tahapan yang paling baik di atasnya
satu rata-rata berbeda. Maksudnya
memberikan solusi kepada dunia ketiga termasuk kemiskinan, tidak saja
diperlukan bantuan modal dari negara maju tetapi negara itu disarankan untuk
meninggalkan dan mengganti nilai-nilai tradisional dan kemudian melembagakan
demokrasi politik. sukses modernitas tidak berarti supersession tradisi atau
superimposisi di atasnya dari tatanan yang berbeda Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat
pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern.
b.
Jelaskan
perbedaan antara modernisasi, tradisi penuh paradox
dan post modernisasi.
Soerjono
Soekanto mengemukakan bahwa sebuah
modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut.
§ Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan
birokrasi.
-
Adanya sistem
pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
-
Penciptaan iklim yang
menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi
massa.
-
Tingkat organisasi
yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak
berarti pengurangan kemerdekaan.
paradoks
adalah suatu pernyataan atau sekelompok pernyataan yang mengarah ke sebuah
kontradiksi atau situasi yang bertentangan dengan intuisi . Istilah ini juga
digunakan untuk jelas kontradiksi yang benar-benar menyatakan suatu non-dual
kebenaran (cf. Koan , Catuskoti ). Biasanya, laporan tersebut tidak
benar-benar menyiratkan kontradiksi, hasil yang membingungkan bukan benar-benar
sebuah kontradiksi, atau tempat sendiri tidak semua benar-benar benar atau
tidak dapat semua benar bersama-sama. Kata paradoks seringkali digunakan
bergantian dengan kontradiksi. Hal ini juga digunakan untuk
menggambarkan situasi yang ironis .
Postmodernisme adalah kecenderungan dalam budaya kontemporer ditandai
dengan penolakan terhadap kebenaran obyektif dan narasi budaya global . Hal ini menekankan peran bahasa, hubungan kekuasaan, dan
motivasi, khususnya serangan itu penggunaan klasifikasi tajam seperti jantan
dan betina, lurus versus gay, hitam versus putih, dan imperial versus kolonial.
Postmodernisme telah mempengaruhi bidang budaya banyak orang, termasuk kritik sastra , sosiologi , linguistik , arsitektur, seni visual, dan musik.
Pikir
modernis adalah keberangkatan disengaja dari pendekatan modernis yang
sebelumnya dominan. Istilah "Postmodernisme" berasal dari penolakan
dari mentalitas "" Modern ilmiah objektivitas dan kemajuan yang
terkait dengan Pencerahan.
Gerakan-gerakan ini, Modernisme dan
Postmodernisme, dipahami sebagai proyek budaya atau sebagai kumpulan
perspektif. "Postmodernisme" digunakan dalam teori kritis untuk
merujuk ke titik keberangkatan untuk karya sastra, drama, arsitektur, film,
jurnalisme, dan desain, serta dalam pemasaran dan bisnis dan dalam interpretasi
hukum, budaya, dan agama di 20 awal dan akhir abad ke-21. Memang,
Postmodernisme, terutama sebagai gerakan akademis, dapat dipahami sebagai reaksi
terhadap Modernisme dalam
Humaniora. Sedangkan Modernisme sering dikaitkan dengan identitas, persatuan,
otoritas, dan kepastian, Postmodernisme sering dikaitkan dengan perbedaan,
pluralitas, alteritas, dan skeptis.
Karakteristik post
modernism (posmo) dalam pengembangan ilmu adalah karakteristik sikap ilmiah
dalam memaknai perubahan sosial masyarakat. Untuk memahami laju percepatan
perubahan sosial yang luar biasa maka karakteristik posmo tidak hanya untuk
mengubah sikap ilmiah, melainkan juga dimaksudkan agar substansi telaahannya
dikenal baik dan selanjutnya diolah lebih baik.
Teori postmodern
menawarkan intermediasi dari determinasi, perbedaan (diversity) daripada
persatuan (unity), perbedaan daripada sintesis dan kompleksitas daripada
simplikasi. Postmodern menanyakan bagaimana setiap orang dapat percaya bahwa
modernitas telah membawa kemajuan dan harapan bagi masa depan yang lebih
cemerlang. Juga cenderung menolak apa yang biasanya dikenal dengan pandangan
dunia (world view), metanarasi, totalitas.
Pemikir postmodern
cenderung menggembor-gemborkan fenomena besar pramodern seperti emosi,
perasaan, intuisi, refleksi, spekulasi, pengalaman personal, kebiasaan,
kekerasan, metafisika, tradisi, kosmologi, magis, mitos, sentimen keagamaan,
dan pengalaman mistik. Teoritisi postmodern menolak kecenderungan modern yang
meletakkan batas-batas antara hal-hal tertentu seperti disiplin akademis,
budaya dan kehidupan, fiksi, teori, image dan realitas. Serta postmodern
menolak gaya diskursus akademis modern yang teliti dan bernalar.
c.
Berikan
ilustrasi ketiga masalah tersebut di atas!
ilustrasi Modernisasi
Modernisasi gaya hidup mewah dewasa ini telah menjadi hidup
masyarakat kita. Hal ini terutama dapat terlihat pada pemberian uang saku yang
berlebih dari orang tua yang dapat menyebabkan mereka kurang dapat mengatur
pengeluran dan kebiasaan hidup berfoya – foya. Juga cara menyampaikan rasa
kepada kekasih ataupun sahabat dengan memberi hadiah kado mewah yang bernilai
puluhan juta. Hal ini bukanlah salah namun ada cara lain jauh lebih murah untuk
menyampaikan rasa sayang kepada orang yang dicintai misalnya dengan bunga atau
nasihat atau mengajak makan ditempat yang lebih murah dan terjangkau
Semakin
pesatnya tren kapitalisme dan konglomerasi elite tertentu maka pertumbuhan
kwantitatif tempat-tempat hiburan dan pusat-pusat perbelanjaan semakin
berkembang bak jamur dimusim hujan. Fenomena tersebut secara langsung ataupun
tidak langsung mempengaruhi budaya dan pola hidup kaum muda remaja sekarang.
Pergeseran budaya mulai menjangkiti kaum muda remaja tanpa kompromi dan eksodus
besar-besaran tentang paradigma berpikir kaum muda remaja, dari budaya timur
menuju budaya barat. Anda dapat melihat kaum muda remaja hedonis bersliweran
dengan berbagai mode rambut dengan busana thank top atau junkies, dan alat-alat
digital lainnya. Iklim masyarakat sekarang jauh berbeda dengan masyarakat tempo
dulu. Namun, bila gejala ini kita telaah lebih lanjut bahwa kaum muda remaja
telah jatuh kedalam euforia budaya pop. Selanjutnya kaum muda remaja yang seharusnya
menjadi homo significans malahan jatuh kedalam pendangkalan nilai hidup.
ilustrasi tradisi penuh
paradoks
Dalam filosofi moral , paradoks dalam arti longgar berperan
dalam etika debat. Misalnya, dapat dianggap bahwa peringatan etis untuk
"mencintai sesamamu" tidak hanya kontras dengan, tetapi bertentangan
dengan tetangga bersenjata aktif berniat pembunuhan. Di sisi lain, untuk
menyerang, melawan, atau menahan mereka juga tidak biasanya dianggap mencintai.
Ini mungkin lebih baik disebut sebagai dilema etis bukan paradoks dalam arti sempit.
Namun, untuk menjadi contoh nyata dari paradoks moral, harus diasumsikan bahwa
"mencintai" dan pengendalian diri tidak dapat hidup berdampingan. Pada kenyataannya, situasi ini sering terjadi,
terutama bila orangtua menghukum anak-anak dari cinta.
DI
masa-masa krisis ekonomi (Indonesia terkenal sebagai "negara krisis"
akibat secara ritmis mengalami peristiwa itu), selalu ada yang "di bawah
krisis" dan "di atas krisis", meski sama-sama rakyat, sama-sama
pendidikan, sama-sama pegawai. Ada yang berpendidikan puncak, doktor, tetap
jalan kaki atau naik angkot bila mengajar. Sedangkan tetangganya yang lulusan
STM mampu mengisi garasinya dengan dua mobil mutakhir. Pendidikan di Indonesia
tak ada gunanya, meski tiap orangtua berlomba-lomba memasukkan anaknya sekolah
taman kanak-kanak dengan uang muka jutaan rupiah. Yang terkena dan tak terkena
krisis ekonomi, grafiknya tak terduga, zig-zag melewati garis-garis
batas golongan pendidikan, golongan jabatan, golongan kelas. Dibaca: paradoks
Indonesia.
ilustrasi post modernisasi
Pembangunan
dengan basis pertumbuhan ekonomi yang diusung oleh paradigma modernisme
memiliki banyak kekurangan dan dampak negatif. Pendekatan ini hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan indikator GDP yang
tidak mencerminkan adanya pemerataan. Kesenjangan antar penduduk mungkin saja
terjadi sehingga indikator pertumbuhan ekonomi hanya mencerminkan keberhasilan
semu saja. Akumulasi modal yang berhasil dihimpun sebagian besar merupakan
investasi asing yang semakin memuluskan jalannya kapitalisme global.
Lahirnya
gerakan fundamental agama, terutama Islam pada negara maju (kaya) seperti Iran
dan Libya tidak dapat dikatakan sebagai sebuah “anomali” modernisasi. Hal ini
dikarenakan Iran dan libya bukan merupakan negara maju hasil dari modernisasi.
Kemajuan (kekayaan) Iran dan Libya merupakan hasil dari kekayaan alam terutama
minyak yang melimpah dan bukan dari hasil industrialisasi via
modernisasi. Penurunan nilai tradisioanl mempunyai hubungan yang sangat kuat
dengan pertumbuhan ekonomi. Hal inilah yang membedakan antara modenisasi dan
post-modernisasi. Post-modernisasi tidak berhubungan dengan pertumbuhan
ekonomi.
d.
Jelaskan teori ketergantungan (dependency theory)dengan
system dunia (world system) dan berikan ilustrasi keduanya.
Ketergantungan dependencia teori
atau teori adalah tubuh ilmu sosial teori
didasarkan pada gagasan bahwa aliran sumber daya dari pinggiran ""
dari negara-negara miskin dan terbelakang ke inti "" negara-negara
kaya, memperkaya yang terakhir dengan mengorbankan mantan. " Ini adalah pendapat sentral dari teori
ketergantungan bahwa negara-negara miskin dan kaya yang miskin diperkaya oleh
cara negara-negara miskin diintegrasikan ke dalam sistem dunia "."
Teori ini
muncul sekitar 1960 sebagai reaksi terhadap beberapa sebelumnya teori pembangunan
yang menyatakan bahwa semua masyarakat maju melalui tahap-tahap yang sama
pembangunan, yang terbelakang wilayah hari ini karena itu dalam situasi yang
mirip dengan yang dikembangkan daerah hari ini pada beberapa waktu di masa
lalu, dan bahwa oleh karena tugas dalam membantu daerah-daerah terbelakang
keluar dari kemiskinan adalah untuk mempercepat mereka bersama ini seharusnya
pembangunan jalan umum, dengan berbagai cara seperti investasi, transfer
teknologi, dan integrasi lebih dekat ke pasar dunia. teori Ketergantungan
menolak pandangan ini, menyatakan bahwa negara-negara terbelakang tidak hanya
primitif versi negara-negara maju, tetapi memiliki fitur yang unik dan struktur sendiri, dan yang penting,
berada dalam situasi menjadi anggota lemah dalam ekonomi pasar dunia, sedangkan
negara-negara maju tidak pernah dalam posisi serupa; mereka tidak pernah ada
dalam hubungannya dengan sebuah blok dari negara-negara yang lebih kuat
daripada diri mereka sendiri. Ketergantungan teori berpendapat, bertentangan
dengan pasar bebas ekonom, bahwa
negara-negara terbelakang dibutuhkan untuk mengurangi keterkaitan mereka dengan
pasar dunia sehingga mereka dapat mengejar jalan yang lebih sesuai dengan
kebutuhan mereka sendiri, kurang didikte oleh tekanan eksternal.
WORLD SYSTEM
Para-sistem pendekatan Dunia adalah
pandangan dari lima abad terakhir sejarah dunia, salah satu aplikasi historis
dan beberapa saat tertentu, tetapi tidak berarti semua, ajaran Marxisme serta ide dengan berbagai
teori dari Adam Smith untuk Max Weber , untuk mempelajari hubungan internasional
, sejarah dunia , dan sosiologi dari arus lintas
perbatasan dan hubungan. Tidak semua analis sistem dunia yang Marxis dan tidak
semua Marxis adalah sistem dunia-pemikir.
Immanuel Wallerstein
, pendiri sekolah intelektual dunia-sistem teori, ciri sistem dunia sebagai
seperangkat mekanisme yang mendistribusikan kembali sumber daya dari pinggiran ke inti . Dalam terminologi-nya, intinya
adalah, dikembangkan industri bagian dari dunia, dan pinggiran
adalah " terbelakang ", biasanya bahan
baku pengekspor miskin bagian, dari dunia; pasar yang berarti dengan yang
mengeksploitasi inti pinggiran.
Wallerstein
menelusuri asal-sistem dunia saat ini ke abad "panjang 16" (masa yang
dimulai dengan penemuan Amerika oleh pelaut Eropa barat dan berakhir dengan
Revolusi Inggris 1640), dan mendefinisikan sebagai:
"…"...
Sebuah sistem sosial, yang memiliki batas-batas, struktur, kelompok anggota,
aturan legitimasi, dan koherensi. Hidup adalah terdiri dari kekuatan yang
bertentangan yang terus bersama-sama oleh ketegangan dan merobeknya selain
sebagai masing-masing kelompok selalu berusaha untuk remold itu untuk
keuntungan perusahaan. ini memiliki karakteristik organisme, dalam hal ini
memiliki rentang kehidupan-dimana perubahannya karakteristik dalam beberapa hal
dan tetap stabil dalam diri orang lain. Satu dapat menentukan struktur sebagai
berada di waktu yang berbeda kuat atau lemah dalam hal logika internal yang
berfungsi. " [1]
Selain ini,
Wallerstein mendefinisikan empat fitur temporal. Ritme Siklus merupakan
jangka pendek fluktuasi dari perekonomian , sementara tren
sekuler berarti jangka panjang lebih dalam kecenderungan, seperti umum pertumbuhan ekonomi
atau penurunan. Kontradiksi istilah berarti kontroversi umum dalam
sistem, biasanya tentang beberapa istilah perdagangan jangka pendek vs
panjang-offs. Misalnya masalah terlalu rendah, dimana drive-down dari upah meningkatkan
keuntungan bagi kaum kapitalis pada jangka-pendek, tapi mengingat jangka
panjang, penurunan upah mungkin memiliki dampak krusial berbahaya dengan
mengurangi permintaan produk. Fitur temporal terakhir adalah krisis:
krisis terjadi, jika konstelasi keadaan membawa sekitar akhir sistem.
Secara
teknis, analisis sistem-Dunia
bukanlah teori , tapi pendekatan untuk analisis sosial dan perubahan sosial .
Hal ini didasarkan sebagian pada karya-karya Samir Amin , Giovanni Arrighi , Andre Gunder Frank ,
dan Immanuel Wallerstein
dengan kontribusi besar oleh Christopher Chase-Dunn
, Volker Bornschier , Janet Abu Lughod , Thomas D. Hall ,
Kunibert Raffer dan
lain-lain.
Perlu
dicatat bahwa sistem Dunia-analisis tidak hanya berasal dari neo-Marxis literatur tentang pembangunan tetapi
juga dari Perancis Sekolah Annales
tradisi (terutama Fernand Braudel ),
teori ketergantungan, dan beberapa generasi studi dekat pada sejarah ekonomi
dan politik Afrika, Asia, Amerika Latin dan Eropa Timur. Dalam sosiologi,
perspektif alternatif utama adalah masyarakat dunia teori, yang paling berhubungan dengan karya John W. Meyer .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMAKASIH